Rabu, 14 Oktober 2015

ISTILAH ISTILAH DALAM GERAKAN KAMERA


1.        zoom in : gerakan kamera mendekati objek.
2.        zoom out : gerakan kamera menjauhi objek.
3.        panning : gerakan kamera menoleh kekiri dan kekanan dari atas tripod.
4.        tilting : gerakan kamera keatas dan kebawah .tilt up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk.
5.        dolly : kedudukan kamera di tripod dan diatas landasan rodanya.dolly dibedakan menjadi dua yaitu dolly in dan dolly out.
6.        follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
7.        crane shot :gerakan kamera yang dipasang diatas roda crane.

BAHASA KAMERA
Bahasa kamera merupakan bahasa standar broadcast internasional. Jadi bahasa ini umum digunakan di stasiun televisi manapun.
Berikut ini adalah sebagian daftar istilah dalam bahasa kamera..
 
·         ECU : Extreme close-up (shot yang detail)
·         VCU : Very close-up (shot muka, dari dahi ke dagu)
·         BCU : Big close-up (seluruh kepala)
·         CU : Close up (dari kepala sampai dada)
·         MCU : Medium close-up (dari kepala sampai perut)
·         MS : Medium shot (seluruh badan sebelum kaki)
·         Knee : Knee Shoot (dari kepala hingga lutut)
·         MLS : Medium long shot (keseluruhan badan)
·         LS : Long shot (keseluruhan, ¾ sampai 1/3 tinggi layar)
·         ELS : Extra long shot (XLS), long shot yang lebih ekstrim
·         Zoom In : Obyek seolah-olah mendekat ke kamera
·         Zoom Out : Obyek seolah-olah menjauh dari kamera
·         Tilt Up : Kamera bergerak (mendongak) ke atas
·         Tilt Down : Kamera bergerak ke bawah
·         Pan Kiri : Kamera bergeser ke kiri
·         Pan Kanan : Kamera bergeser ke kanan
·         Track In : Kamera track (bergerak) mendekat ke obyek
·         Track Out : Kamera track (bergerak) menjauh dari obyek
·         Dolly In : sama track in
·         Dolly Out : sama track out
Untuk jenis shot yang sering digunakan adalah :
1.      Long Shot atau Full Shot, keseluruhan
2.      Wide Shot atau Cover Shot, keseluruhan obyek dalam adegan
3.      Close Shot atau Tight Shot, kelihatan detail
4.      Shooting Groups of people, bisa single shot, two shot, three shot dst sebagai gambaran keseluruhan.

SUDUT PANDANG PENGAMBILAN GAMBAR


Camera Angle adalah suatu sudut pandang dalam mengambil gambar suatu objek, pemandangan, maupun sebuah adegan. Dengan sudut tertentu kita dapat menghasilkan suatu shot yang menarik, dengan perspektif yang unik dan menciptakan kesan tertentu pada gambar yang disajikan.
Sudut Pandang Pengambilan Gambar dibagi menjadi 6, yaitu :

* Normal Angle : Kamera ditempatkan setinggi mata objek. Normal angle tergantung pada ketinggian suatu objek tersebut.

* High Camera Angle : Posisi kamera berada lebih tinggi dari mati objek sehingga kamera harus menunduk untukmengambil gambarnya. Sudut pandang ini sangat berguna untuk mempertunjukkan keseluruhan set beserta seluruh objeknya.

* Low Camera Angle : Posisi kamera berada di bawah ketinggian mata sehingga kamera harus mendongak untuk melakukan shot.

* Bird Eye View : Pengambilan gambar objek dari atas

* Subjective Camera Angle : Posisi kamera diletakkan di tempat seorang karakter yang tidak nampak dalam layer dan mempertunjukkan pada penonton suatu pandangan dari sudut pandang karakter.

* Objective Camera Angle : Melakukan shot seperti apa adanya (Asli)

SUDUT PANDANG / FRAMING


Dalam merekam gambar perlu penentuan sudut pandang/framing agar objek yang disajikan hasilnya lebih baih dan indah. Bidang pandangan/framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu objek utama dan objek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang.
Macam-macam framing yaitu :

* ELS (Extreme Long Shot) : Shot dari jarak sangat jauh dan menyajikan bidang yang sangat luas, kamera mengambil objek secara menyeluruh. Objek utama terlihat sangat kecil dan latar belakang terlihat sangat dominan.

* LS (Long Shot) : Shot yang juga sangat jauh, bidang yang diambil lebih dekat daripada ELS, namun tetap objek utama masih terlihat terlalu kecil dibandingkat latar keseluruhan.

* MLS (Medium Long Shot) : Lebih dekat daripada ELS dan LS. Manusia biasanya ditampakkan dari atas pinggang sampai atas kepala dalam shot ini. Latar belakang dan objek utama pun juga nampak sebanding.

* MCU (Medium Close Up) : Shot sangat dekat, objek diperlihatkan dari bagian dada hingga atas kepala. MCU ini paling sering digunakan dalam dunia perfilman

* CU (Close Up) : Shot teramat dekat. Objek menjadi titik perhatian utama dalam shot ini dan latar belakang terlihat kurang dominan. Manusia biasanya ditampilkan pada bagian bahu hingga atas kepala.

* BCU (Big Close Up) : Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Objek mengisi layar secara menyeluruh dan sangat terlihat detilnya.

* ECU (Extreme Close Up) : Shot yang menampilkan bagian tertentu objek dengan sangat detil memenuhi layar.

pengambilan gambar

Memahami Teknik Pergerakan Kamera saat Pengambilan Gambar Bergerak

A. Sudut Pandang (Angle)

Tidaklah berbeda dengan Photografi, namun ada 2 hal yang harus ditambahkan dalam Videografi yaitu Subjective Camera Angle dan Objective Camera Angle. Pada Subjective Camera Angle Kamera diletakkan di tempat seorang karakter (tokoh) yang tidak Nampak dalam layar dan mempertunjukkan pada penonton suatu pandangan dari sudut pandang karakter tersebut. Sedangkan Objective Camera Angle Kamera merekam peristiwa atau adegan seperti apa adanya.

B. Bidang Pandang / Framing

Sama halnya dengan Framing pada Photografi, Semua bidang pandang pada Videografi bertolak dari bidang pandang Photografi, mulai dari ELS (Extreme Long Shot) hingga ECU (Extreme Close Up).

C. Hukum Sepertiga (The Rule of Third)

Begitupun pada hal ini, prinsip Photografi masih digunakan dalam Videografi.

D. Pergerakan Kamera

Suatu hal yang membedakan Photografi dengan Videografi, Videografi menghasilkan gambar yang bergerak, maka dari itu, pergerakan kamera haruslah tersusun rapih, guna menghasilkan Video yang menarik. Berikut adalah istilah istilah pergerakan dalam Kamera :

Pan, Panning

Pan adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan) dan Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)Gerakan pan biasanya dilakukan untuk mengikuti subyek ( orang yang sedang berjalan), mempertunjukkan suatu pandangan yang lebih luas secara menyeluruh. Jangan melakukan panning tanpa maksud tertentu. Seblum melakukan panning hendaknya terlebih dahulu menentukan titik awal dan titik akhir dari shot (adegan) yang akan direkam. Apabila kita merekam adegan gerak seseorang yang sedang berjalan, berilah ruang kosong yang lebih longgar di depannya. Ruang kosong ini dinamakan leading space.

Tilt, Tilting

Tilting adalah gerakkan kamera secara vertical,mendongak dari bawah keatas atau sebaliknya.Tilt up : mendongak ke atas dan Tilt down : menunduk ke bawah Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti gerakan obyek, untuk menciptakan efek dramatis, mempertajam situasi. Gerakan tilt ini sebaiknya ditentukan terlebih dahulu titik awal dan titik akhir shot.

Dolly, Track

Dolly atau track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek. Dolly in : mendekati subyek dan Dolly out: menjauhi subyek.

Pedestal

Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller. Pedestal up : kamera dinaikkan dan Pedestal down : kamera diturunkan. Degan menggunakan teknik pedestal up/down kita bisa menghasilkan perubahan perspektif visual dari adegan.

Crab

Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan. Crab left (bergerak ke kiri) dan Crab right ( bergerak ke kanan).

Crane

Crane adalah gerakkan kamera di atas katrol naik turun.

Arc

Arc adalah gerakkan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

Zoom

Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya.Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up dan Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot.

E. Hal yang harus dihindari

  • Merekam Gempa Bumi dan Pentas Dangdut
    Gempa bumi tidak setiap saat terjadi. Namun, setiap peristiwa atau adegan yang direkam seolah-olah selalu berlangsung pada saat terjadi gempa bumi. Atau seolah terjadi di seputar pentas dangdut. Semua serba goyang, termasuk videografernya. Gambar-gambar yang selalu bergoyang, tidak stabil, terkadang tidak fokus dan cenderung acak-acakan. Ini adalah bentuk kesalahan mendasar dan kebiasaan merekam tanpa rencana, sehingga merekam apa saja yang ada di depan kamera, namun tidak jelas apa yang menjadi subyeknya. Bahkan mungkin si videografer sendiri tidak tahu apa yang direkamnya.
  • Merekam Sambil Jogging
    Kebiasaan merekam video sambil berjalan, jika tidak dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan kebutuhan, umumnya akan menghasilkan rekaman video yang tidak nyaman untuk dinikmati. Subyek seolah memantul naik turun, disertai goyangan tak beraturan. Merekam gambar dengan pergerakan seperti ini sebetulnya sangat menarik dan memberikan efek dramatis. Syaratnya, stabilitas pergerakan horizontal harus lebih diutamakan sambil sebisa mungkin meminimalisir pergerakan vertikal.
  • Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dan Menembak
    Meski sama-sama dilakukan dengan cara membidik, merekam video berbeda dengan menembak. Menempatkan subyek tepat di tengah-tengah bingkai gambar (frame) akan sangat bagus dan tepat sasaran pada saat Anda menembak dengan senapan. Tetapi dalam hal videografi, ini adalah cara pengambilan gambar yang tidak diajurkan, karena hasilnya akan cenderung membosankan. Ini adalah salah satu kesalahan mendasar dalam hal pembingkaian (framing) dan komposisi.
  • Mengikat Diri di Tiang Bendera
    Kebiasaan merekam video dengan berdiri terpaku di satu titik, tanpa berpindah posisi, seolah merekam di tengah upacara, dalam kondisi terikat di tiang bendera. Ini akan menciptakan gambar-gambar yang statis dan monoton, karena tidak menawarkan variasi sudut pandang atau komposisi lain yang mungkin jauh lebih menarik. Juga kebiasaan hanya merekam sebatas level pandangan mata (standing eye level), meski sebetulnya akan lebih menarik jika suatu subyek diambil dari sudut alternatif (high angle atau low angle). Bukan sebuah kesalahan fatal, namun sekali lagi cenderung membosankan. Ini adalah contoh kebiasaan salah yang berkaitan dengan sudut pengambilan gambar (angle).
  • Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dan Menyetrika
    Zoom adalah fasilitas dasar yang sangat membantu dan memudahkan dalam pengoperasian kamera video. Dengan zooming, kita bisa mendekati subyek (tele) atau menjauhi obyek (wide) tanpa harus berpindah tempat. Namun penggunaan fungsi zoom yang berlebihan dan dengan cara yang tidak semestinya, akan menghasilkan rekaman video yang tidak nyaman ditonton. Subyek tiba-tiba mendekat, lalu menjauh, lalu mendekat lagi. Maju, mundur, maju lagi, mundur lagi, persis seperti setrika. Ini adalah contoh kesalahan penggunaan fasilitas kamera.
  • Merekam Video di Zebra Cross
    Bayangkan seseorang yang akan menyeberang jalan di zebra cross. Tengok kanan, tengok kiri. Merasa belum yakin, tengok kanan lagi, tengok kiri lagi. Bahkan setelah berjalan di zebra cross pun orang masih melakukannya untuk memastikan apakah jalan benar-benar aman. Tengok kanan kiri adalah kebiasaan bagus jika seseorang akan menyeberang jalan raya. Tapi merekam video dengan cara serupa, tidak akan menghasilkan rekaman yang menarik untuk ditonton. Terlalu banyak panning dalam satu shot ( satu ambilan gambar dalam satu rekaman), baik ke kiri ke kanan atau ke atas ke bawah (tilt) adalah contoh kebiasaan buruk dalam merekam gambar. Terlebih jika digabungkan dengan zoom in dan / atau zoom out. Sebuah contoh kesalahan dalam pergerakan kamera (camera movement).
  • Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dengan Memotret
    Berbeda dengan kamera foto yang merekam sebuah momen, kamera video merekam sebuah proses dinamis atau aksi (action), sehingga menghasilkan gambar bergerak (dan bersuara). Kebiasaan mengabadikan sebuah momen pada saat memotret, acapkali terbawa pada saat mempergunakan kamera video. Hasilnya adalah hasil rekaman video dengan durasi yang terlalu pendek dalam setiap shot (satu ambilan gambar dalam satu rekaman). Shot yang terlalu pendek tidak nyaman untuk dinikmati, karena tidak memberikan waktu yang cukup bagi penonton untuk memahami detil subyek yang ditampilkan. Shot yang terlalu pendek juga akan menimbulkan kesulitan dalam proses pasca produksi (editing).
  • Merekam Tokoh Misterius
    Menempatkan subyek penting (umumnya manusia) pada bagian depan dengan latar belakang yang lebih kuat pencahayaannya. Kebiasaan atau ketidaksadaran dengan situasi backlight seperti ini (dan tidak segera melakukan antisipasi), akan menciptakan siluet dan sosok-sosok misterius. Rekaman video yang terlalu sering atau terlalu lama dalam kondisi backlight, sudah pasti tidak akan nyaman ditonton dan kehilangan kesan profesional. Sebuah contoh kesalahan umum dalam hal pencahayaan (lighting).

Rabu, 30 September 2015

Planetshakers - Endless Praise Lyrics

Artist: Planetshakers
Heyo! SONGLYRICS just got interactive. Highlight. Review: RIFF-it. 
RIFF-it good.
image: http://cdn.tonefuse.com/overlay/uploads/images/59c4699fb8d1ba70ef6c170d7f56801e.png
Play Music
image: http://cdn.tonefuse.com/overlay/uploads/images/1d64ab1bb7315113c5647de42d17a2cb.png
image: http://cdn.tonefuse.com/overlay/uploads/images/c56e288db2ce297a23bc2b80627143d8.png
Verse I

You are God, and we lift you up
we keep singing, we keep praising
we won't stop giving all we got
cause You're worthy of all Your Glory

Pre-chorus:

Oh, there is no other
You are forever, Lord over all
nobody like you, no one beside you

Chorus:

To you.. let endless praise resound
every night and day, and with no delay
let endless praise resound

Verse II

boundless love, light before the sun
Your Glory eternal
never stops giving all You got
Creation keeps singing

Pre-chorus:

Oh, there is no other
You are forever, Lord over all
nobody like you, no one beside you

Chorus:

To you.. let endless praise resound
every night and day, and with no delay
let endless praise resound

Bridge:

(2x)
we lift You up, up, up
we're giving You our love, love, love
for everything You've done, done, done
we give You all the praise

Chorus:

(2x)
To you.. let endless praise resound
every night and day, and with no delay
let endless praise resound

Read more at http://www.songlyrics.com/planetshakers/endless-praise-lyrics/#U66B31HM2pOpeC1h.99
This song is performed by Planetshakers.
Grace, glorious grace, grace, glorious grace
At the cross you called it finished
Grace, wonderful grace, grace, wonderful grace
At the cross all of my sin is

Covered, covered, covered by your grace, oh
Covered, covered, covered by your grace, oh

Grace, beautiful grace, grace, beautiful grace
At the cross love everlasting
Grace, powerful grace, grace, powerful grace
At the cross all of my past is

Covered, covered, covered by your grace, oh
Covered, covered, covered by your grace, oh

No matter what I’ve done, no matter where I’ve been
No matter how I fall, You pick me up again
You have removed my shame, You take as I am
You call me justified, now I am covered by Your grace

Covered, covered, covered by your grace, oh
Covered, covered, covered by your grace

No matter what I’ve done, no matter where I’ve been
No matter how I fall, You pick me up again
You have removed my shame, You take as I am
You call me justified, now I am covered by

No matter what I’ve done, no matter where I’ve been
No matter how I fall, You pick me up again
You have removed my shame, You take as I am
You call me justified, now I am covered by Your grace

Covered, covered, covered by your grace, oh
Covered, covered, covered by your grace
Covered, covered, covered by your grace, oh
Covered, covered, covered by your grace

No matter what I’ve done, no matter where I’ve been
No matter how I fall, You pick me up again
You have removed my shame, You take as I am
You call me justified, now I am covered by

No matter what I’ve done, no matter where I’ve been
No matter how I fall, You pick me up again
You have removed my shame, You take as I am
You call me justified, now I am covered by Your grace
SISTEM PENGADAAN
ALAT, BAHAN, DAN TENAGA KERJA
Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan serta tenaga kerja pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pekerjaan. Penggunaan alat dan bahan yang dipilih, serta kebutuhan tenaga kerja harus sesuai dengan standar dan kondisi di lapangan.
Peralatan kerja yang digunakan terdiri dari alat-alat berat dan alat-alat pelengkap lainnya, baik yang digerakkan secara manual atau mekanis. Pemilihan jenis peralatan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan merupakan faktor penting yang mempengaruhi proses penyelesaian suatu pekerjaan secara cepat dan tepat. Pertimbangan dari segi biaya sehubungan dengan penggunaan peralatan harus tetap ada, artinya harus ada optimasi dari harga produksi per satuan waktu untuk setiap peralatan yang digunakan. Selama pelaksanaan pekerjaan di proyek, pemeliharaan dan perawatan peralatan terutama untuk alat-alat berat harus dilakukan secara rutin, sehingga kondisi alat selalu baik dan siap pakai. Hal ini sangat penting agar dalam pelaksanaan nanti tidak terhambat karena adanya kerusakan pada peralatan kerja.

Penyimpanan bahan-bahan bangunan perlu mendapat perhatian khusus, mengingat bahan yang sangat peka terhadap kondisi lingkungan, seperti semen dan tulangan yang sangat dipengaruhi oleh air dan udara. Penempatan bahan yang tepat dan seefisien mungkin juga perlu diperhatikan untuk dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Di samping itu, penempatan bahan yang baik dan tertata rapi akan mendukung efektifitas kerja dan keselamatan kerja. Pengaturan penyimpanan bahan-bahan bangunan dan peralatan pada suatu proyek menjadi tanggung jawab bagian logistik (material management) dan gudang (warehouse).

Bahan/material yang digunakan harus sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat- syarat Teknis) dan telah mendapat persetujuan dari konsultan MK (Manajemen Konstruksi) dengan menunjukkan contoh-contohnya. Pihak konsultan MK memeriksa bahan/material yang datang secara langsung, apakah bahan itu sesuai dengan contoh atau tidak. Jika disetujui, maka pekerjaan dapat dilanjutkan, namun jika tidak, maka diganti sesuai dengan permintaan konsultan MK atau sesuai dengan RKS.
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu proyek karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu pekerjaan proyek. Namun perlu diperhatikan juga bahwa manusia merupakan sumber daya yang kompleks dan sulit diprediksi sehingga diperlukan adanya usaha dan pemikiran lebih mendalam dalam pengelolaan tenaga kerja. Dalam manajemen tenaga kerja terdapat proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan:
a.       Penentuan ukuran dan jumlah tenaga kerja.
b.      Recruitment dan pembagian tenaga kerja kedalam kelompok kerja.
c.       Komposisi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan.
d.      Pengendalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek berlangsung.
e.       Perencanaan, scheduling, pengarahan dan pengawasan kegiatan tenaga kerja.

Bahan konstruksi yang akan digunakan juga harus melalui beberapa prosedur terlebih dahulu.
Adapun prosedur tersebut adalah seperti pada gambar 1.1 berikut :
Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, tentunya diperlukan alat-alat penunjang yang akan turut menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi. Bangunan gedung tingkat tinggi (high rise building) dalam pelaksanaannya memerlukan dukungan peralatan berat. Pengadaan peralatan konstruksi dilakukan dengan 2 cara yaitu:

a.       Pengadaan yang dilakukan sendiri oleh pihak kontraktor, yaitu dengan menggunakan peralatan yang dimilikinya sendiri berupa invetaris perusahaan ataupun yang dibeli saat proyek berjalan.
b.      Pengadaan yang dilakukan dengan melibatkan pihak luar, yakni pihak pemilik persewaan peralatan konstruksi. Cara ini harus dilakukan jika pihak kontraktor tidak memiliki sendiri peralatan-peralatan konstruksi tertentu yang perlu untuk digunakan dalam pembangunan proyek, sehingga harus menyewa dari pihak luar.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemesanan bahan/material, yaitu:

a.       Identifikasi jenis dan jumlah bahan. Pemesanan suatu bahan harus didahului dengan proses pengamatan dan pemilihan bahan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan desain. Setelah diketahui spesifikasi bahan yang digunakan, maka dilanjutkan dengan penentuan jumlah bahan yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan konstruksi. Perhitungan jumlah kebutuhan bahan disesuaikan dengan rencana pekerjaan yang nantinya akan dibagi berdasarkan satuan yang tersedia di pasaran, dalam hal ini bahan yang disediakan oleh supplier.

b.      Pertimbangan akan kualitas bahan biasanya didasarkan pada nama baik produsen dan supplier yang menyediakan bahan bermutu baik, yang telah diketahui oleh kontraktor.
c.       Faktor harga menjadi hal yang perlu dipertimbangkan karena semakin murahnya harga bahan maka biaya pengeluaran proyek dapat diperkecil. Hal ini tentu saja akan menguntungkan kontraktor. Saat kontraktor memutuskan untuk menggunakan bahan dengan harga termurah, aspek kualitas bahan tidak boleh dikesampingkan.

Waktu pengiriman bahan sejak pemesanan dilakukan juga harus menjadi pertimbangan. Walaupun lokasi supplier dekat dengan proyek, namun jika pihak supplier tidak tanggap merespon pemesanan dan pendistribusian bahan, maka ada kemungkinan scheduleakan terganggu akibat keterlambatan pengadaan bahan.
Bahan konstruksi yang akan digunakan juga harus melalui beberapa prosedur terlebih dahulu, Adapun prosedur tersebut adalah seperti pada gambar berikut :
aprovel material

gambar arsitek


PENGERTIAN DENAH, TAMPAK, DAN POTONGAN DALAM ARSITEKTUR


Artikel ini telah saya tulis ulang dan saya tambahkan beberapa keterangan yang lebih lengkap. Untuk membaca versi yang lebih lengkap silahkan buka artikelnya di Arsitek-tung!>> Pengetahuan Gambar Dalam Arsitektur
Semester satu kemaren, gue pernah dapet mata kuliah Komunikasi Arsitektur. Awalnya gue kira matkul ini bakal banyak ngobrolin tentang, misalnya, gimana cara berproses dengan klien, gimana cara mempresentasikan proyek, dsb. Namun, pada kenyataannya, media komunikasi yang dimaksud di sini ternyata berbeda. Sebagai seorang calon arsitek, kita jelas nggak banyak “berbicara” dengan kata, melainkan dengan gambar. Ya, gambar. Alhasil, sebagian besar jam matkul ini banyak diisi oleh kegiatan menggambar, termasuk berlatih menggambar berbagai garis secarafreehand, mengarsir, dan juga mempelajari pedoman-pedoman grafik dalam arsitektur.
Salah satu tugas yang diberikan di awal masa perkuliahan adalah membuat buku yang berisi tentang definisi atau pengertian, fungsi, penjelasan, serta contoh dari gambar-gambar teknik sebuah bangunan seperti denah, lay out, site plan, tampak, serta potongan. Tugas ini dikerjain secara berkelompok. Tapi, pada waktu itu, karena masih belum tahu banyak, gue bersama tim pun kesulitan mencari referensi yang baik dan pas. Nah, kali ini, gue mencoba menuliskan kembali hasil catatan gue buat referensi yang mungkin dapet tugas serupa atau siapapun yang pengin belajar tentang bab ini. Selamat membaca!
Denah
gambar denah, denah rumah mediterania, denah dua lantai, gambar kerja denahDefinisi: Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan dibuang/dihilangkan.
Fungsi denah antara lain untuk menunjukkan:
– fungsi ruang
– susunan ruang
– sirkulasi ruang
– dimensi ruang
– letak pintu dan bukaan
– isi ruang
– fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu
Pada gambar denah presentasi, biasanya bagian dinding yang terpotong hanya diblok dengan warna hitam, sementara kolom diberi warna putih untuk pembedaan. Sedangkan, pada gambar teknik untuk pekerjaan lapangan, bagian yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan notasi material sebagai pedoman pengerjaan.
Untuk ketebalan, bagian yang terpotong digambar dengan garis yang lebih tebal. Furnitur dalam ruangan, kecuali tingginya melebihi 1m dari level 0.00 yang ditentukan, digambar dengan garis yang lebih tipis.
Layout
Denah yang dilengkapi dengan lingkungan, jalan, dan bangunan di sekitarnya.
Kawasan
Layout yang luasnya melebihi kota/desa/wilayah.
Site Plan
Tampak atas bangunan yang dilegkapi dengan lingkungan sekitarnya.
Tampak
Definisi: Wujud bangunan secara dua dimensi yang terlihat dari luar bangunan.tampak depan, gambar tampak arsitektur, tampak depan rumah mediterania, tampak depan rumah dua lantai
Fungsi gambar tampak antara lain untuk menunjukkan:
– dimensi bangunan
– proporsi
– gaya arsitektur
– warna & material
– estetika
Karena digambar secara dua dimensi, pada gambar tampak kemungkinan akan ada beberapa bagian bangunan yang ukurannya menjadi tidak sesuai dengan ukuran yang sebenarnya (sesuai skala), yakni garis atau bidang yang tidak sejajar dengan bidang gambar. Untuk arah pandang sendiri tidak tergantung pada suatu patokan yang pasti. Bisa jadi gambar tampak dinamai sesuai dengan arah mata angin (tampak utara, tampak timur, dll.) atau dinamai sesuai view tertentu seperti tampak dari danau, tampak dari jalan raya, dsb. Selain itu bisa juga diberi nama tampak A, tampak B, dst. Sesuai keinginan dari sang arsitek yang ditentukan pada denah.
Potongan
gambar potongan, gambar kerja potongan, gambar potongan rumah dua lantaiGambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal pada sisi yang ditentukan (tertera pada denah) dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan tersebut.
Fungsi potongan untuk menunjukkan:
– Struktur bangunan
– Dimensi tinggi ruang
Untuk kriteria penggambaran, potongan kurang lebih sama dengan denah. Bagian yang terpotong digaris tebal dengan notasi material bila merupakan gambar kerja.
Ada juga yang disebut potongan ortogonal, yaitu gambar potongan yang berkesan tiga dimensi karena digambar dengan teknik gambar perspektif satu titik lenyap. Letak titiknya sendiri berada di tengah bangunan.
(*)